Kamis, 06 Desember 2012

Supply Chain Management (SCM)

Supply Chain management atau Rantai Pasokan Manajemen



Latar Belakang adanya SCM

SCM dilatar belakangi oleh 2 hal pokok :
  1. Praktek manajemen logistik tradisional yang bersifat adversarial pada era modern ini dirasa sudah tidak       relevan lagi, karena tidak dapat menciptakan keunggulan kompetitif.
  2. Perubahan lingkungan bisnis yang semakin cepat dengan persaingan yang begitu ketat.

Pada dasarnya konsumen mengharapkan memperoleh produk yang memiliki kualitas bagus dengan harga yang terjangkau atau murah. Untuk mewujudkan keinginan tersebut perusahaan berusaha untuk menekan atau mereduksi biaya tanpa mengurangi kualitas produk maupun stansar yang telah ditetapkan. Salah satu caranya adalah dengan penerapan konsep Supply Chain Management (SCM).

Apa itu SCM?

 SCM adalah suatu konsep yang menyangkut pola pendistribusian produk yang mampu menggantikan pola - pola pendistribusian produk secara tradisional. Pola baru meliputi aktivitas pendistribusian, jadwal produksi, dan logistik.
Ada pula yang mengatakan bahwa SCM adalah suatu metode penciptaan produk untuk disampaikan pada pengguna akir, dimana didalamnya tercakup barbagai komponen : the supplier of raw materials, the manufacturing units, warehouse, transporter, retailers and finally sellKesimpulan dari 2 definisi tersebut adalah sinkronisasi proses untuk kepuasan pelanggan.

Arus Material dan Informasi

Tujuan dalam Supply Chain Management ialah memastikan material terus mengalir dari sumber ke konsumen akhir. Bagian - bagian (parts) yang bergerak didalam rantai suplai harus berjalan secepat mungkin. Dan dengan tujuan mencegah terjadinya penumpukan inventori di satu lokal, arus ini harus diatur sedemikian rupa agar bagian - bagian tersebut bergerak dalam koordinasi yang teratur. (Knill,1992)

Manfaat SCM

Manfaat Tidak langsung :

Secara umum konsep SCM dalam perusahaan memberikan manfaat yaitu :

  1. Kepuasan Pelanggan : Konsumen merupakan target utama dari proses produksi. Konsumen yang dimaksud dalam konsep ini tentunya konsumen setia untuk jangka panjang. Sehingga perusahaan harus memberikan pelayanan yang memuaskan bagi konsumen.
  2. Meningkatkan pendapatan : Semakin banyak konsumen setia berarti akan meningkatkan pendapatan perusahaan
  3. Penurunan biaya : Dengan adanya integrasi aliran produk dari perusahaan kepada konsumen akir berarti pula mengurangi biaya pada jalur pendistribusian.
  4. Pemanfatan asset yang semakin tinggi : asset terutama manusia akan semakin terlatih dan terampil baik dari segi pengetahuan maupun ketrampilan sehingga mampu memberdayakan penggunaan teknologi.
  5. Peningkatan laba : Dengan meningkatnya konsumen setia dan pendapatan perusahaan berarti pula meningkatnya laba perusahaan.
  6. Perusahaan semakin besar : Karena kekayaan perusahaan semakin bertambah sehingga perusahaan akan semakin cepat berkembang


Manfaat Langsung :


  1. SCM secara fisik dapat menkonversi bahan baku menjadi produk jadi dan mengantarkannya kepada konsumen akir. Manfaat ini menekan pada fungsi produksi dan operasi dalam sebuah perusahaan.
  2. SCM berfungsi sebagai mediasi pasar yaitu memastikan apa yang dipasok oleh rantai suplai mencerminkan aspirasi konsumen akir. Dalam hal ini fungsi pemasaran yang akan berperan.


Ditinjau dari segi biaya, masing - masing fungsi diatas berkaitan dengan biaya, yaitu :

  1. Fungsi pertama berkaitan dengan biaya - biaya fisik yaitu biaya material, biaya penyimpanan, biaya produksi, biaya transportasi, dan lain - lain.
  2. Fungsi kedua berkaitan dengan biaya - biaya survey pasar, perancangan produk dan lain - lain.


Sumber :
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&ved=0CDYQFjAB&url=http%3A%2F%2Fresearch.amikom.ac.id%2Findex.php%2FKIM%2Farticle%2Fdownload%2F4881%2F3207&ei=mlvAUM2IA8btrAfM7IHYCQ&usg=AFQjCNHoHZlf7Gdgr-Z2OPX5LcHZBjDOTw&sig2=qRONVzdZmzIYsKcjd8kPnQ
http://industri09antongiardhi.blog.mercubuana.ac.id/?p=161

Tidak ada komentar:

Posting Komentar